Tanaman ini berasal dari negeri China dan Myanmar tersebut memiliki ciri yang cukup signifikan. Pohonnya yang menjulang tegak dengan tinggi maksimal 50 cm, batang yang berwarna hijau dengan jumlah cabang yang semakin bertambah seiring umurnya yang telah tua. Bentuk daun yang memiliki desain gerigi pun memberikan kita pengetahuan tentang asal usul dari kata “dewa” tersebut. Kata ini lahir di daerah Sumatera karena melihat bentuk pinggir daun yang bergerigi mirip dengan ornament baju para dewa. Berkembang pesatnya khasiat yang ditimbulkan oleh tanaman tersebut, barulah tanaman ini lebih dikenal dengan nama daun dewa. Padahal di China sendiri dikenal dengan nama San qi cao.
fek farmakologis yang dimiliki tanaman Daun dewa diyakini ampuh melancarkan peredaran darah, mengatasi luka memar, peradangan dan pembengkakan yang terjadi; menghentikan perdarahan, menurunkan panas, antinyeri, menurunkan kolesterol jahat, menghilangkan kutil, mengatasi gangguan ginjal, melawan serangan bakteri dan virus, menetralkan racun dalam tubuh, bahkan tumor dan kanker bisa diatasinya.
Beberapa senyawa aktif yang diperoleh dari ekstrak Daun dewa seperti flavonoid, monoterpen, dan seskuiterpen lakton, diketahui berperan penting dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel tumor/kanker dalam tubuh.
Selain sifat antitumor dan antikanker yang dimilikinya, tentu saja, sifat farmakologis Daun dewa lainnya juga turut bersumbangsih dalam pengobatan kanker, dimana rasa nyeri dan peradangan yang terjadi akibat keberadaan tumor dan kanker dapat ditekan sehingga meringankan rasa sakit yang diderita penderita kanker.
Untuk membuat ramuan antitumor dan antikanker alami dengan Daun dewa, caranya cukup mudah. Berikut langkah-langkah pembuatannya.
- Rebuslah sekitar 15-20 gram Daun dewa segar yang baru dipetik dengan 3 gelas air.
- Tunggu mendidih sampai air tersisa separuhnya (1,5 gelas).
- Saring air rebusan tersebut dan dinginkan.
- Minumlah air rebusan tersebut 2 kali dalam sehari.
sumber deherba.com/
No comments