Vitamin E memiliki sifat sebagai
penghancur radikal bebas, yang artinya vitamin E memiliki peran yang sangat penting
untuk melindungi imunitas tubuh kita. Vitamin E larut dalam lemak namun vitamin
ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh, jadi vitamin ini hanya dapat
diperoleh dari bahan-bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Sumber Vitamin E (Tokoferol) dan Fungsi Vitamin E
Sebuah kondisi yang mengindikasikan tubuh kekurangan vitamin E diantaranya menimbulkan beberapa gejala seperti berikut:
- Libido rendah
- Kulit kering dan kusam
- Bayi lahir prematur dengan berat yang dibawah normal dan rentan terhadap anemia
- Otak sulit berkonsentrasi
- Dapat menyebabkan mata minus
- Membuat seseorang berisiko terserang penyakit jantung dan kanker
Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif, namun ada beberapa penelitian yang tidak menemukan manfaat tersebut. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak vitamin E pada tingkat kesuburan pria.
Kekurangan vitamin E sebenarnya jarang terjadi dan jika pun terjadi, sepertinya kondisi ini lebih banyak dialami oleh mereka yang melakukan diet lemak sangat rendah, memiliki gangguan pencernaan, atau menderita kistik fibrosis (penyakit mematikan yang bisa merusak sistem pencernaan dan paru-paru).
Memanfaatkan Vitamin E
Penggunaan vitamin E tidak boleh sembarangan karena konsumsi yang tidak mengikuti aturan bisa berdampak negatif bagi tubuh. Berikut tata cara penggunaan vitamin E:
Jangan gunakan dosis secara berlebihan.
Vitamin E kemungkinan tidak aman jika diminum dalam dosis tinggi setara
400 IU atau lebih, terutama jika Anda menderita diabetes atau penyakit
jantung. Menurut beberapa penelitian, dosis tinggi vitamin E mungkin
bisa meningkatkan risiko terkena efek samping serius, bahkan kematian.
Dosis harian vitamin E yang direkomendasikan adalah 22.4 IU (untuk usia
14 tahun ke atas).
Dosis berlebihan juga bisa menyebabkan diare, kram perut, mual, kelelahan, sakit kepala, memar, ruam, pendarahan dan penglihatan buram.
Hindari mengonsumsinya bersamaan dengan multivitamin.
Beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin E dan
banyak suplemen multivitamin lainnya mungkin bisa meningkatkan risiko
kanker prostat pada sebagian pria. Untuk itu, lebih baik Anda
berjaga-jaga dengan tidak mengonsumsi keduanya secara bersamaan.
Perhatikan dosis suplemen yang Anda konsumsi.
Tidak semua orang bersahabat dengan vitamin E.
Ada beberapa kalangan yang sebaiknya menghindari vitamin E atau
setidaknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen
vitamin E seperti ibu hamil, penderita stroke, kekurangan vitamin K,
memiliki gangguan pendarahan, penderita kanker kepala dan leher, sedang
mengonsumsi obat-obatan tertentu atau ingin melakukan operasi.
No comments